Pages

KECERDASAN EMOSIONAL, ASPEK ASPEK KECERDASAN



KECERDASAN EMOSIONAL
Kecerdasan Emosi dalam bahasa inggris adalah Emotional Intelligent yang pertama kali di sosialisasikan oleh seorsng psikolog Peter Salovey, dari Havard University dan John mayer dari University of New Hampshire kecerdasan emosi yaitu himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan oranng lain ,memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk membimbing fikiran dan tindakan.
Kecerdasan Emosi (EQ) meliputi kemampuan mengungkapkan perasaan,kesadaran serta pemahamaan tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya.Kecerdasan Emosi dapat diartikan sebagai kemampuan mental yang membantu kita  mengendalikan dan memahami perasaan kita dan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan tersebut.Jada orang yang cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan,tetapi juga memahami apa artinya.
Tidak ada standar test EQ yang resmi dan baku. Namun kecerdasan Emosi dapat di tingkatkan,baik terukur maupun tidak. Tetapi dampaknya dapat di rasakan baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Banyak ahli berpendapat kecerdasan emosi yang tinggi akan sangat berpengaruh pada peningkataan kualitas hidup.
Ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi ,yaitu :
1. memahami emosi-emosi sendiri
2. mampu mengelola emosi-emosi sendiri
3. memotivasi diri sendiri
4.memahami emosi-emosi orang lain
5. mampu membina hubungan sosial
Berikut ini adalah ciri-ciri yang perlu di pahami dan di miliki oleh orang-orang  yang cerdas secara emosi:
     1. Mampu bertahan terhadapbeban stress
2   2. Mengendalikan dorongan hati
3   3. Mengelola suasana hati
4   4. Memotivasi diri
Kemampuan sosial erat hubungannya dengan keterampilan menjalin hubungan dengan orang lain.Orang yang cerdas secara emosi mampu menjalin hubungan sosial dengan siapa saja.Mereka menebar kehangatan dan keterbukaan atau transparansi dengan cara yang tepet.Ada dua ahli yang pengembang konsep EQ, jauh sebelum Goleman.
Berikut ini 5 aspek yang tercantum :
a. Kesadaran diri (self awareness)
b. Mengelola emosi ( managing emotions)
c.  Memotivasi diri sendiri (motivating oneself)
d. Empati (emphaty)
e. Menjaga relasi (handling relationship)

Dalam buku terbarunya yang mambahas kompetensi EQ ,”The emotionally Intelligent Workplace” Goleman menjelaskan bahwa perilaku EQ tidak bisa hanya dilihat  dari sisi setiap kompetensi EQ  melainkan harus dari satu dimensi atau setiap cluster-nya. Kemampuan penyadaran sosial (social awareness misalnya tidak hanya tergantung pada kompetensi empati semata melainkan pada kemampuan untuk berorientasi pelayanan dan kesadaran akan organisasi.
Pada mulanya Daniel Goleman pun menyebut 5 dimensi guna mengembangkan kecerdasan emosi yaitu :
a. Penyadaran Diri
b.Mengelola Emosi
c.Motivasi Diri
d.Empati dan
e.Keterampilan Sosial

0 komentar:

Posting Komentar

About